Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar. ( Ibnu Mas’ud r.a )

PHOTO TERBARU

PHOTO TERBARU
Studi Industri 2015

Kamis, 29 Oktober 2009

Menghidupkan Kembali Semangat Sumpah Pemuda

Tanggal 28 Oktokber, setiap tahun kita memperingati hari sumpah pemuda Indonesia. Mengenang kembali nasionalisme pemuda pemudi kita dulu yang memiliki satu kesamaan cita-cita dan keinginan, yaitu menginginkan terciptanya persatuan di antara mereka. Ya mereka memiliki satu tujan bersama, hingga akhirnya tercetuslah SUMPAH PEMUDA yang memiliki satu kekuatan emosional untuk menyatukan perasaan nasionalisme pemuda dan pemudi Indonesia pada saat itu.

Setiap tahun hari Sumpah Pemuda diperingati sejak berpuluh puluh tahun yang lalu dengan berbagai cara, Upacara bendera, teatrikal, dan lain sebagainya. Tetapi masihkah Kekuatan Emosional SUMPAH PEMUDA dapat merangkul pemuda pemudi di zaman ini seperti dulu ? MENYATUKAN SELURUH PEMUDA DAN PEMUDI INDONESIA. Bukan hanya Pemuda pemudi satu universitas,bukan pemuda pemudi sekampung dan bukan pemuda pemudi satu geng saja.

Memperingati sumpah pemuda bukan saja hanya sekedar sebuah formalitas. Memperingati sumpah pemuda bukan hanya pada tanggal 28 oktokber saja, Memperingati sumpah pemuda membutuhkan lebih dari itu. Jika setelah tanggal 28 Oktober 2009 ini, kita masih melihat dan mendengar adanya berita tawuran antar mahasiswa, tawuran antar kampung, tawuran pelajar, untuk itu kita membutuhkan lebih dari peringatan sumpah pemuda 28 Oktober yang diperingati setiap tahun untuk menghidupkan semangat sumpah pemuda Indonesia.
LANJUTKAN PERJUANGANMU WAHAI PEMUDA PEMUDI INDONESIA...................

Selasa, 13 Oktober 2009

Lima Kiat Menghadapi Sesuatu Yang Tidak Diduga


Oleh: Aa Gym

Lima Kiat Menghadapi Sesuatu Yang Tidak Diduga
1. Jangan Panik
2. Jangan Emosional
3. Jangan Tergesa-gesa
4. Jangan Mendramatisir Masalah
5. Jangan Pernah Putus Asa


1. Jangan Panik
Pertama: jangan Panik, mengapa ? Karena orang yang panik berpikirnya sangat pendek, padahal masalah yang dihadapi selalu membutuhkan ketenangan, kejernihan berfikir, kemampuan menghimpun input dengan baik, membaca peta masalah, orang panik tidak punya waktu untuk melakukan hal ini.

Kepanikan memang sumber masalah baru dibandingkan masalah yang sebenarnya.

Jika terjadi masalah yang tidak diinginkan, tenang, tetap tenang sambil kita baca situasi, kendalikan diri, jangan bertindak, jangan berkata, jangan merespone kecuali sudah bisa mengendalikan diri. Kunci pertama ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan jangan panik dan kita sikapi masalah dengan ketenangan.

Bertekadlah kita menjadi orang yang benar-benar bisa mengendalikan diri. Bagaimana supaya tidak panik ? Caranya adalah tarik nafas, tahan, buang perlahan-lahan, itu sudah bagian daripada membuat diri kita lebih tenang, katakanlah Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, kami semua milik Allah dan kembali kepada Allah. Tidak mungkin menimpa kami satu musibah kecuali dengan ijin Allah, tenang tarik napas, rilekkan badan, ingat kepada Allah yang menciptakan semua kejadian dan buatlah agar orang di sekitar kita jangan panik, InsyaAllah sekitar kita akan tenang dan ketenangan sekitar kita membawa pula kemampuan bagi kita untuk berfikir lebih jernih dan bertindak lebih tepat.

Saudaraku, marilah kita bertekad menjadi pribadi yang tenang, kalem terkendali sehingga setiap masalah kita bisa sikapi dengan sikap terbaik kita.

2. Jangan Emosional

Jangan emosional. Mengapa ? Karena sikap emosional kepentingannya hanya memuaskan nafsu. Sedangkan masalah tidak bisa diselesaikan dengan memuaskan nafsu.

Nafsu itu pertimbangannya tidak dengan akal tapi hanya mengandalkan perasaan. Sedangkan untuk menyelesaikan masalah dengan baik, kita butuh kejernihan berfikir disamping kebeningan hati.

Orang yang pemarah akalnya pendek, kata-katanya menyakitkan, matanya melotot wajahnya membara, detak jantung nya tidak terkendali. Bahkan perilakunya bisa memukul, menendang dan membunuh. Betapa bahayanya orang yang emosional.
Marah tidak menyelesaikan masalah, marah seperti menyiram bensin kepada api hanya membakar masalah.

Pemarah tidak pernah disukai, pemarah dijauhi, pemarah juga dibenci. Untuk mengendalikan emosi caranya adalah, pertama menurut Nabi jangan bereaksi kalau ada sesuatu yang mengecewakan. Yang kedua pindah posisi, karena pindah posisi, pindah suasana, pindah input, lebih membuat kita terkendali. InsyaAllah ketika kita tenang, solusi akan lebih mudah kita temukan.

3. Jangan Tergesa-Gesa

Ada peribahasa pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna. Orang yang tergesa-gesa maka dia harus siap memikul penyesalan. Karena tergesa-gesa artinya bukan masalah waktu. Tergesa-gesa itu karena kurang lengkap input dalam menyelesaikan masalah.

Jadi tergesa-gesa tidak diukur oleh waktu. Tapi diukur oleh sudah lengkapkah input yang dia miliki, sudah pahamkah dengan situasi yang dia hadapi.

Nah orang tergesa-gesa dia tidak punya kemampuan, kesabaran untuk melengkapi data, melengkapi fakta. Sehingga keputusannya, kata-katanya, sikapnya, tindak-tanduknya bukan berdasarkan data, fakta atau input yang benar, akurat dan lengkap tapi semata-mata karena terdorong nafsu ingin berbuat sesuatu.

Percayalah tergesa-gesa ujungnya penyesalan, tergesar-gesa hanya mendatangkan penyesalan.

Jadi jika ada masalah jangan tergesa-gesa mengomentari, jangan tergesa-gesa mengambil keputusan. Tapi fokuskan pikiran, saya harus mencari input, mencari data yang BAL. Yaitu Benar-Akurat-Lengkap. Jangan mengambil sikap apapun sebelum kita menghimpun data.

Ketrampilan kita mencermati data yang betul-betul kita petakan, kita bisa melakukan tindakan yang cermat. Tanpa data, tanpa fakta, tanpa bukti, itulah yang dinamakan tergesa-gesa. Siapapun yang bertindak tergesa-gesa, hampir dapat dipastikan tindakannya tidak tepat dan berbuah penyesalan.

4. Jangan Mendramatisir Masalah

Nabi Muhammad SAW adalah seorang pribadi yang sangat kalem, tenang jernih, walaupun masalah bertubi-tubi datang dari kiri-kanan, depan-belakang, atas-bawah. Kenapa kalem ? karena kalem itulah yang dapat membuat kita melakukan tindakan dengan tepat.

Kalau kita tidak hati-hati saudaraku, banyak diantara kita yang tidak terampil mengendalikan pikirannya sehingga masalah sejengkal, jadi sedepa, jadi sehasta dan akibatnya menimbun dia. Kita harus mulai berfikir jernih dan proporsional. Yang kecil biarlah kecil, yang sedang biarlah sedang, yang besar biarlah besar. Jangan sampai yang kecil di dramatisir menjadi besar dan akhirnya menyiksa diri kita sendiri.

Sekali lagi dalam situasi apapun jangan terpancing untuk mendramatisir masalah, jangan mempersulit sesuatu yang simpel, jangan memperbesar sesuatu yang kecil, jangan membuat mencekam sesuatu yang sederhana, jangan membuat begitu gawat sesuatu yang sebetulnya ringan-ringan saja. Mudahkan urusan, jangan dipersulit, gembirakan.. jangan dibuat menakutkan, mencekam dan menegangkan.

Adalah manusiawi jikalau kita tercekam oleh rasa cemas, rasa takut, takut kerugian harta, takut kehilangan benda, takut hilangnya popularitas, takut hilang nya jabatan, kedudukan, ini hal yang sangat manusiawi. Tetapi kita sengsara dicekam oleh takut, kita sendiri yang rugi. Mau tidak mau masalah sudah ada dan harus kita hadapi, dan kita harus terampil mengukur masalah dengan proporsional. Tetap kendalikan diri, jangan panik, jangan emosional, jangan tergesa-gesa mengambil sikap, dan jangan terlena sengsara mendramatisir masalah.

Saudaraku.. Mari kita nikmati hidup dengan terampil mengendalikan pikiran dan hati kita

5. Jangan Pernah Putus Asa

Selain putus asa terlarang, juga sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Kita harus tau bahwa setiap masalah yang menimpa kita itu mutlak sudah diukur oleh Yang Menciptakan segala-galanya. Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.

Tidak ada alasan bagi kita untuk menyerah, tidak ada alasan bagi kita untuk lari, tidak ada alasan bagi kita untuk berputus asa. Mengapa ? Karena kita yakin sesungguhnya pertolongan tidak hanya mengandalkan akal, tubuh, kawan, ataupun kekuatan kita. Kita tidak berputus asa karena kita yakin pertolongan datang dari Allah Yang Maha Kuasa.

Mengapa kita berputus asa ? Kita berputus asa sebab kita mengandalkan kemampuan kita. Padahal kita amat lemah tiada daya. Kita berputus asa karena kita bersandar kepada teman, kepada relasi, kepada tabungan yang semua itu justru jika tidak dengan ijin Allah, tidak akan membawa manfaat.

Oleh karena itulah jika kita ingin tidak berputus asa, "Dan orang yang hatinya bulat bertawakal sepenuh hati kepada Allah, dialah yang akan di cukupi". Salah satunya adalah "Pertolongan dari tempat yang tidak di duga-duga". Jika Allah menghendaki maka terjadilah.

Susah-susah kita berputus asa, lebih baik dekati Allah dengan sesungguhnya, sambil kita sempurnakan ikhtiar kita.

Jumat, 09 Oktober 2009

Gempa Bumi 7,6 SR di Ranah Minang


Telah terjadi gempa bumi 7,6 SR di Ranah Minang hari Rabu tanggal 30 September 2009 pukul 17.16 WIB. Korban meninggal diperkirakan lebih dari 1000 orang, puluhan ribu luka berat dan ringan, ribuan bangunan roboh, tanah lonsor, jalan terbelah, fasilitas umum hancur, dan 80 % lebih bangunan roboh di Kabupaten Padang Pariaman.