PHOTO TERBARU
Selasa, 24 Februari 2009
Pemakaman Mantan Rektor Unjani
Mantan Rektor Unjani Periode 1999-2007 Brigjen TNI (Purn)Hindarto Joesman, dr., Sp.THT dimakamkan di Taman Bahagia Cikutra Bandung, Senin, 22 Februari 2009, Pukul 11.00 Wib. Semoga arwah almarhum diterima disisi Allah SWT. Diampuni segala dosanya, dilipatgandakan semua amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan lahir dan bathin. Amin.
Senin, 23 Februari 2009
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
Pimipinan, dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni Jurusan Kimia FMIPA Unjani, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya mantan Rektor Unjani dan mantan Dekan Fak. Kedokteran, Brigjen. (Purn.) HINDARTO JOESMAN, dr., Sp.THT., hari Minggu 21 Februari 2009, Semoga almarhum diterima disisi Allah SWT. Amin.
Jumat, 20 Februari 2009
Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin adalah seorang penjual harapan, melalui kejelasan visi dan kekuatan misi.
Maka pastikanlah bahwa tindakan kita tidak berorientasi kepada kepentingan yang bukan bagi kebaikan yang kita pimpin.
Mohon Anda sadari bahwa, bagi seorang pemimpin – menjadi yang dipercaya adalah hadiah yang lebih baik dari apapun. Kepercayaan yang diberikan oleh anggota organisasi kepada seorang pemimpin datang dari perasaan terpastikan dalam mempercayakan proses memimpin pencapaian tujuan bersama kepadanya.
Untuk itu, siapapun akan mencapai kepantasan sebagai seorang pemimpin, bila ia membiasakan dirinya untuk meninggikan orang lain, tanpa merendahkan dirinya sendiri.
Dengannya, bila Anda berada dalam kendali yang baik, maka mereka akan merasa tenang dalam kepemimpinan Anda, lalu kemudian bila mereka merasa lebih percaya diri dalam kepemimpinan Anda, maka Anda adalah seorang pemimpin yang berwibawa.
Mohon Anda perhatikan bahwa, kewibawaan kepemimpinan seseorang dapat didefinisikan sebagai pesona pribadi yang memenangkan persetujuan orang lain, untuk bersikap dan berlaku sebagaimana yang dipimpinnya.
Dengannya, semua pemimpin yang berhasil membangun kebesaran organisasinya, selalu adalah pemimpin yang dekat dengan mereka yang dipimpinnya.
Sadarilah bahwa dia yang tidak melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang dipimpinnya, telah menunda tercapainya kebaikan yang menjadikan hak mereka.
Maka kembangkanlah praktik-praktik kepemimpinan dan proses operasi yang membangun keceriaan dan keleluasaan untuk mencapai hasil lebih.
Marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang perbedaannya adalah kemampuan untuk mengubah yang biasa, menjadi luar biasa.
Perhatikanlah, sebuah organisasi tidak mungkin bisa bergerak mendekati bentuk kreatifitas apapun, bila sang pemimpin menjadikan dirinya sendiri sebagai contoh utama dalam penolakan cara-cara yang lebih baik.
Dari mana memulainya?
Seperti dalam hal apapun,
mulailah dari diri Anda sendiri.
Anda adalah seorang khalifah.
sumber: http://www.mtsuperclub.com/
Minggu, 08 Februari 2009
Kriteria Pemimpin Yang Baik
”Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)” (QS. Al-Qashash/28 : 5)
Restrukturisasi dan estafet suatu kepemimpinan dalam suatu negeri merupakan sunnahtullah sebagaimana ketika restrukturisasi pasca Rasulullah Saw wafat kemudian digantikan oleh Abu Bakar Sidiq. Hal tersebut sesungguhnya merupakan implementasi pertama kali proses demokrasi karena pada masa Yunani sebelum Rasululah Saw lahir istilah demokrasi (baca: ’demos’ dan ’kratos’) dikenal hanya sekedar wacana tanpa implementasi dan realisasi. Namun Islamlah yang melaksanakan proses demokrasi pertama kali di muka bumi ini setelah wafatnya Rasulullah Saw, masyarakat Jazirah Arab melaksanakan pemilihan pemimpin (khalifah) dan menyampaikan suaranya ke kabilahnya kemudian para pemimpin kabilah tersebut berkumpul melakukan musyawarah (syuro) kemudian memilih (mem-ba’iat) Abu Bakar Sidiq sebagai Khalifah melalui proses pemilihan yang sangat demokratis dan tulus. (Jadi demokrasi itu milik siapa?)
Kepemimpinan (ke-khalifah-an) dalam Islam sangatlah penting melihat posisi itu lebih dari sekedar tugas dan tanggung jawab, melainkan sebagai amanah yang harus diemban sebaik-baiknya. Itu sebabnya, pemimpin (imam) semacam itu harus “dicari” melalui sebuah proses pemilihan umum yang jujur, adil dan demokratis disertai hati yang tulus tanpa usur paksaan apalagi politik uang (money politics). Sehingga kita bisa menemukan pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan di Fakultas MIPA UNJANI.
Dirangkum dari berbagai sumber.