Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar. ( Ibnu Mas’ud r.a )

PHOTO TERBARU

PHOTO TERBARU
Studi Industri 2015

Minggu, 07 Maret 2010

Jurusan Kimia Fakultas MIPA Gelar Seminar Bulanan


Untuk lebih meningkatkan eksistensi dan kompetensi dosen di jurusan Kimia Fakultas MIPA Unjani, serta menambah wawasan keilmuan bagi para mahasiswa, khusunya mahasiswa jurusan Kimia, maka setiap bulan diselenggarakan seminar rutin bulanan. Seminar rutin bulanan yang digelar sejak awal tahun 2010, merupakan program berkelanjutan dari jurusan Kimia, dimaksudkan selain tujuan tersebut diatas, juga sebagai wadah silaturahmi, komunikasi dan informasi kelompok bidang keahlian (KBK) dosen, dalam share bidang keilmuan. Sedangkan mahasiswa dapat mengambil manfaatnya untuk menambah wawasan keilmuan dan pembelajaran dalam penyelenggaraan seminar. Dalam kali ke-3, seminar yang digelar (Senin, 1/3) mengangkat dua tema yakni; “Upaya Mitigasi dan Adaptasi Dalam Menghadapi Perubahan Iklim” yang dibawakan oleh Taryono Darusman, S.Si., M.Si., (dosen & alumni Jurusan Kimia Fakultas MIPA Unjani). Pembicara kedua adalah Drs. Rusvirman Muchtar, M.Sc., yang membawakan tema; “Prinsip Pengukuran dalam Metoda Analisa Kimia (MAK)”. Taryono, dalam paparan materinya mengatakan bahwa, fenomena efek gas rumah kaca (GRK) yang mengakibatkan temperatur permukaan bumi meningkat, terbesar berasal dari industri yang tidak ramah lingkungan. Kejadian seperti bencana alam longsor, banjir yang disebabkan curah hujan tinggi, pergeseran musim kemarau, timbulnya wabah penyakit baru, gagal panen, naiknya permukaan air laut, banyaknya spesies yang punah, meningkatnya intensitas badai, gempa bumi, dll, disebabkan oleh meningkatnya suhu permukaan bumi, yang berakibat pada perubahan iklim. Salah satu mitigasi (upaya untuk mencegah) peningkatan yang drastis, dapat dilakukan dengan konservasi lahan, yakni melalui reboisasi dan pelestarian hutan, hemat energy fosil, serta adanya kesadaran manusia untuk berorientasi pada ramah lingkungan. Sedangkan Rusvirman, yang tampil pada sesi ke-2 memaparkan tentang keunggulan metoda analisa kimia (MAK), untuk pengukuran kandungan senyawa atau atom dalam proses reaksi. Seminar tersebut selain diikuti oleh para dosen dan mahasiswa, juga diikuti oleh guru-guru mata pelajaran kimia SMA/SMK se Kota Cimahi. **

Tidak ada komentar:

Posting Komentar