Hendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelum dilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orang yang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsung pandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar. ( Ibnu Mas’ud r.a )

PHOTO TERBARU

PHOTO TERBARU
Studi Industri 2015

Jumat, 12 Desember 2008

Mengajarkan tradisi yang baik




SETIAP memasuki tahun ajaran baru bagi mahasiswa diadakan orientasi kampus atau pengenalan kehidupan kampus yang sering disebut dengan OSPEK. Saat itulah mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pengenalan kehidupan kampus dengan segala suka dan dukanya. Manfaat Ospek sangatlah besar. Bukan saja pengenalan tentang budaya kehidupan kampus dengan ciri kemandiriannya yang berbeda dengan kehidupan saat di SLTA, namun juga menjadi media saling kenal dengan sesama masyarakat kampus. Bukan sekadar dengan teman satu jurusan, fakultas, angkatan dan senior-senior saja, tetapi juga dengan para dosen dan karyawan di kampus.

Ospek juga dapat menjadi media melatih mental diri sebagai seorang mahasiswa untuk kuat dan mengedepankan kebersamaan. Sayangnya, media ini banyak kampus sering di salahgunakan oleh oknum-oknum senior dengan bertindak yang tidak tepat pada mahasiswa baru sebagai juniornya di kampus.

Mereka melakukan tindakan yang justru bertentangan dengan arti dan tujuan Ospek. Aturan tentang Ospek banyak dilanggar karena lemahnya pengawasan dari pihak kampus. Kekerasan, arogansi, dan pelecehan senior pada junior pun banyak terjadi dalam Ospek. Tidak heran kalau kemudian banyak mahasiswa jadi korban Ospek.

Pengidolisasian yang berlebihan terhadap korps jurusan atau fakultas maupun kampus juga banyak terjadi dan diajarkan di dalam Ospek. Tak jarang hal demikian memicu pertikaian antarmahasiswa yang beda fakultas di lingkungan kampus atau antar kampus.

Adanya Ospek yang diwarnai penyimpangan oleh senior di era reformasi sekarang ini memang bukan jamannya lagi. Aturan yang baik pun dibuat. Namun sayang, oknum-oknum senior terkadang ada yang berusaha mencari celah atau kesempatan untuk bertindak yang tidak dibenarkan dalam Ospek.

Sadar atau tidak sadar, cepat atau lambat, apa yang dilakukan senior seperti itu akan ditiru oleh para junior. Bagi junior yang diperlakukan berlebihan apalagi, bisa saja akan menaruh dendam. Paling tidak saat mereka jadi senior nanti akan meniru tentang apa yang pernah dilakukan para senior terhadapnya.

Jadilah kemudian Ospek yang melibatkan mereka sebagai senior, menjadi Ospek yang tetap berbau kekerasan, arogansi, pelecehan dan pengidolisasian yang berlebihan. Dapat juga hal buruk seperti itu menjadi tradisi. Tradisi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan ciri mahasiswa sebagai masyarakat kampus yang berjiwa ilmiah dan berakhlaq mulia.

Ospek yang meneruskan tradisi berunsur kekerasan, arogansi, pelecehan dan pengidolisasian yang berlebihan akibatnya sudah jelas sangat jelek. Akankah para mahasiswa senior yang menjadi panitia Ospek khususnya, akan terus mengajarkan tradisi yang tidak positif seperti itu?

Pertanyaan demikian harus dijawab dengan mendasarkan maksud dan tujuan diselenggarakannya suatu Ospek. Pemahaman yang baik tentang maksud dan tujuan Ospek tentu akan mengajak siapa saja yang terlibat di dalam kegiatan Ospek, tidak melakukan hal yang tidak pantas dilakukan di dalam Ospek.

Mahasiswa senior yang menjadi panitia misalnya, harus sadar dengan kedudukannya. Keinginan diri atau bersama memajukan mahasiswa baru lewat Ospek janganlah dikotori dengan pengajaran tradisi yang tidak baik. Ajarkan tradisi yang baik-baik saja. Apa susahnya mengajarkan hal yang baik dan apa ruginya?

Kalau Ospek bisa diselenggarakan dengan tradisi yang baik, mengapa harus ada tradisi tidak baik di dalamnya? Dalam hal ada masalah saat pelaksanaan Ospek misalnya, tidak perlu sampai memunculkan masalah baru. Selesaikan dengan baik dan bersemangatkan prinsip kekeluargaan.

Mengajarkan hal-hal yang baik adalah ibarat menebar atau menanam benih, yang apabila tetap dijaga dan dirawat dengan baik, akan memberi manfaat bagi diri dan yang ditaburi atau ditanami benih kebaikan. Sebaliknya, penebaran kekerasan, arogansi dan pelecehan hanya akan melahirkan kebencian, pertikaian serta ketidakharmonisan dalam hidup.

Ospek yang baik adalah Ospek yang dapat diselenggarakan dengan tertib, disilpin dan saling menghormati serta berisikan materi kegiatan yang benar-benar berbobot. Dengan begitu, Ospek yang baik setidaknya dapat menambah wawasan dan keterampilan, kemandirian serta persaudaraan peserta Ospek.

Oleh karena Ospek akan dapat berjalan dengan baik apabila ada kesadaran dari para pelaksana dan yang ikut serta dalam Ospek untuk memahami tugas dan kewajibannya, sudah seharusnya didukung dengan pengedepanan rasa tanggungjawab semua pihak terkait. Yang tidak kalah pentingnya, pengawasan yang baik pihak kampus juga harus ada dan berkesinambungan demi citra positif pihak kampus lewat jalur Ospek. hf (www.wawasandigital.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar